Laporan merupakan suatu wahana
penyampaian berita, informasi dan pengetahuan atau gagasan dari seorang kepada
orang lain. Laporan yang di sampaikan secara tertulis merupakan suatu karangan.
Jika laporan berisi serangkaian hasil pemikiran yang di peroleh dari hasil
penelitian pengamatan dan peninjauan. Denga kata lain laporan ilmiah adalah
sejenis karangan ilmiah yang mengupas masalah ilmu pengetahuan dan teknologi
yang sengaja disusun untuk disampaikan kepada orang-orang btertentu dalam
kesempatan tertentu.
Jenis-jenis Laporan Ilmiah
Dari beberapa sumber yang ada, terdapat 3(tiga) jenis Laporan Ilmiah yaitu sebagai berikut :
Laporan Lengkap (Monograf)
- Menjelaskan proses penelitian secara menyeluruh.
- Teknik penyajian sesuai dengan aturan (kesepakatan) golongan profesi dalam bidang ilmu yang bersangkutan.
- Menjelaskan hal-hal yang sebenarnya yang terjadi pada setiap tingkat analisis.
- Menjelaskan (juga) kegagalan yang dialami,di samping keberhasilan yang dicapai.
- Organisasi laporan harus disusun secara sistamatis (misalnya :judul bab,subbab dan seterusnya,haruslah padat dan jelas).
Artikel Ilmiah
- Artikel ilmiah biasanya merupakan perasan dari laporan lengkap.
- Isi artikel ilmiah harus difokuskan kepada masalah penelitian tunggal yang obyektif.
- Artikel ilmiah merupakan pemantapan informasi tentang materi-materi yang terdapat dalam laporan lengkap.
Laporan Ringkas
Laporan
ringkas adalah penulisan kembali isi laporan atau artikel dalam bentuk
yang lebih mudah dimengerti dengan bahasa yang tidak terlalu teknis
(untuk konsumsi masyarakat umum).
Fungsi Laporan Ilmiah
Laporan ilmiah memiliki fungsi sebagai berikut:
- Laporan penelitian mengkomunikasikan kepada pembaca seperangkat data dan ide spesifik. Ide spesifik. Spesifik tersebut disampaikan secara jelas dan cukup rinci agar dapat dievaluasi.
- Laporan Ilmiah harus dilihat sebagai sumbangan dalam khasanah ilmu pengetahuan.
- Laporan Ilmiah harus berfungsi sebagai stimulator dan mengarahkan pada penelitian selanjutnya.
Dasar Membuat Laporan Ilmiah
Ada beberapa hal yang mendasari dalam pembuatan
Laporan Ilmiah. Diantaranya :
- Kegiatan menulis laporan ilmiah merupakan kegiatan utama terakhir dari suatu kegiatan ilmiah.
- Laporan ilmiah mengemukakan permasalahan yang ditulis secara benar, jelas, terperinci, dan ringkas.
- Laporan ilmiah merupakan media yang baik untuk berkomunikasi di lingkungan akademisi atau sesama ilmuwan.
- Laporan ilmiah merupakan suatu dokumen tentang kegiatan ilmiah dalam memecahkan masalah secara jujur, jelas, dan tepat tentang prosedur, alat, hasil temuan, serta implikasinya.
- Laporan ilmiah dapat digunakan sebagai acuan bagi ilmuwan lain sehingga syarat-syarat tulisan ilmiah berlaku juga untuk laporan.
Contoh Laporan
Ilmiah Sederhana
Laporan Penelitian Magang sebagai Jembatan Mobilitas
Sosial dari Petani menjadi Perajin
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perajin sering dipandang memiliki
status sosial yang lebih tinggi daripada petani. Hal ini disebabkan adanya
anggapan bahwa seorang perajin biasanya bekerja di dalam rumah, terlindung dari
terik sinar matahari sehingga suasananya tampak nyaman. Sebaliknya, petani
harus bekerja di sawah, di bawah sengatan sinar matahari, dan kadang harus
bergumul dengan kotoran-kotoran yang berbau tidak sedap. Oleh karena itu, tidak
berlebihan jika sebagian masyarakat pedesaan masih menganggap bahwa pekerjaan
perajin lebih berprestise daripada petani meskipun hanya menjadi perajin
industri kecil dengan skala usaha yang masih terbatas.
Lapangan pekerjaan di sektor
industri kecil yang makin terbuka menyebabkan terjadinya mobilitas sosial dari
petani menjadi perajin. Meskipun sebenarnya mereka belum memiliki keahlian yang
memadai, terlebih lagi tingkat pendidikan mereka sebagian besar (73%) masih
berpendidikan SD ke bawah. Oleh karena itu, tidak mengherankan bahwa
produktivitas kerja dan hasil yang mereka peroleh masih rendah. Berkaitan
dengan hal di atas, perlu diadakan penelitian yang saksama mengenai mobilitas
sosial dan petani menjadi perajin. Dalam laporan ini, objek penelitiannya
adalah masyarakat pedesaan di sekitas Surakarta, Jawa Tengah.
BAB II
TUJUAN PENELITIAN
1. Menelaah penyebab terjadinya mobilitas sosial dari
petani menjadi perajin
2. Memberikan penyadaran pada masyarakat dampak
industrialisasi
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan
pendekatan survei secara kualitatif dengan cara melakukan wawancara dengan
narasumber. Digunakannya metodologi kualitatif agar hasil yang dicapai
benar-benar akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.
Adapun langkah-langkah kerjanya sebagai berikut.
1. Menentukan objek penelitian
2. Melakukan wawancara dengan narasumber
3. Mengklasifikasi masalah
4. Merumuskan masalah
5. Memberikan solusi/simpulan
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Berdasarkan survei yang telah
dilakukan, ada beberapa faktor yang menyebabkan mobilitas sosial dari petani
menjadi perajin melalui proses magang sebagai berikut.
1. Pengaruh
media masa Media massa baik berupa media elektronik maupun cetak telah membawa
pengaruh yang besar terhadap pola pikir masyarakat pedesaan. Selama ini, media
massa selalu mengangkat kesuksesankesuksesan seorang perajin. Dengan demikian,
lambat laun opini publik tersebut akhirnya mendorong keinginan petani untuk
menjadi perajin.
2. Dukungan sosial keluarga dan masyarakat
Keluarga, kerabat dekat, dan komunitas yang melatari kehidupan petani sering
memberikan saran dan harapan yang besar untuk menjadi perajin. Mereka selalu
memandang orangorang yang telah sukses berkat usaha menjadi seorang perajin
industri kecil meskipun mereka masih berstatus magang atau buruh kontrak.
3. Sistem
perekonomian Indonesia yang lebih mengutamakan sektor industri daripada pertanian
Perekonomian negara kita yang terbawa arus globalisasi dan kepentingan
neoliberalisme (para pemilik modal) telah mendorong lajunya industrialisasi.
Oleh karena itu, tidak mengherankan bahwa investasi yang mereka tanamkan lebih
mengarah pada sektor industri.
4. Tingkat pendidikan yang rendah Rendahnya
tingkat pendidikan mereka dan keahlian yang belum memadai membuat mereka tidak
memiliki sistem kontrol diri yang kuat. Konsep diri yang lemah ini menyebabkan
mereka mudah terbawa arus zaman.
BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian ini,
dapat disimpulkan bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan para petani
melakukan mobilitas sosial menjadi perajin. Jika tidak ada suatu program
penyadaran baik dari pemerintah maupun masyarakat setempat, dapat dipastikan
hasil produksi pertanian akan makin berkurang sehingga negara pun akan
mengimpor beras dari luar negeri. Akhirnya, diharapkan penelitian ini mampu
memberikan penyadaran pada masyarakat dan dapat menjadi masukan untuk
pihak-pihak yang berwenang memberikan kebajikan. Pihak-pihak tersebut misalnya
para dewan legislatif dan eksekutif supaya memberikan arahan dan rencana
pembangunan yang lebih berpihak pada sektor pertanian, terutama masyarakat
miskin pedesaan.
Sumber:
http://hendrowidodo46.blogspot.com/2013/05/definisi-laporan-ilmiah.html
http://myth90.blogspot.com/2011/04/laporan-ilmiah.html
http://eziekim.wordpress.com/2011/04/19/laporan/
http://yudhaulia0106.blogspot.com/2012/11/laporan-ilmiah.html
http://nadiaputri-pucino.blogspot.com/2012/10/laporanb-ilmiah_4957.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar