2.3 Kendala
Dalam melakukan
perhitungan pendapatan nasional, terdapat berbagai kendala, terutama di
Indonesia. Masalah tersebut antara lain adalah:
o Ketersediaan data dan informasi,
karena tidak semua kegiatan ekonomi terdokumentasi dengan baik
o Pemilihan kegiatan produksi yang
termasuk dalam perhitungan. Sebagai contoh adalah kegiatan produksi dalam rumah
tangga seperti mencuci dan memasak, menanam palawijo untuk konsumsi pribadi,
kegiatan yang menyalahi hukum seperti transaksi jual beli obat terlarang dan
prostitusi, serta tunjangan yang tidak berupa uang, tidak termasuk dalam perhitungan
pendapatan nasional.
o
Penghitungan
dua kali kerap kali terjadi ketika bahan yang sama dikonsumsi oleh orang yang
berbeda. Misalnya gula dan tepung yang dibeli oleh ibu rumah tangga dapat
dianggap sebagai barang jadi, namun jika bahan tersebut dibeli oleh bakery
shop, maka dianggap sebagai barang setengah jadi. Apabila nilai produksi tepung
dan gula dimasukkan dalam perhitungan produksi roti / kue, maka akan terjadi
perhitungan dua kali.
o Penentuan harga barang yang berlaku,
karena tidak semua tempat menggunakan harga yang sama, bergantung pada lokasi,
musim, harga dollar, dan lain sebagainya.
o Investasi bruto dan investasi neto,
dimana terdapat perbedaan akibat depresiasi, terutama untuk menghitung investasi
yang dilakukan oleh negara.
o
Informasi
kenaikan harga barang membutuhkan informasi indeks harga. Penentuan indeks
harga itu sendiri memiliki beberapa masalah, seperti penentuan barang yang akan
digunakan dalam perhitungan.
3.1 Perhitungan Pendapatan Nasional
Tujuan dan
manfaat perhitungan pendapatan nasional.
1. Tujuan mempelajari pendapatan
nasional :
a.
Untuk mengetahui tingkat
kemakmuran suatu negara.
b.
Untuk memperoleh taksiran yang
akurat nilai barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat dalam satu tahun.
c.
Untuk membantu membuat rencana
pelaksanaan program pembangunan yang berjangka.