Senin, 29 April 2013

Pendapatan Nasional ( page 7 )



2.3  Kendala
Dalam melakukan perhitungan pendapatan nasional, terdapat berbagai kendala, terutama di Indonesia. Masalah tersebut antara lain adalah:
o   Ketersediaan data dan informasi, karena tidak semua kegiatan ekonomi terdokumentasi dengan baik
o   Pemilihan kegiatan produksi yang termasuk dalam perhitungan. Sebagai contoh adalah kegiatan produksi dalam rumah tangga seperti mencuci dan memasak, menanam palawijo untuk konsumsi pribadi, kegiatan yang menyalahi hukum seperti transaksi jual beli obat terlarang dan prostitusi, serta tunjangan yang tidak berupa uang, tidak termasuk dalam perhitungan pendapatan nasional.
o   Penghitungan dua kali kerap kali terjadi ketika bahan yang sama dikonsumsi oleh orang yang berbeda. Misalnya gula dan tepung yang dibeli oleh ibu rumah tangga dapat dianggap sebagai barang jadi, namun jika bahan tersebut dibeli oleh bakery shop, maka dianggap sebagai barang setengah jadi. Apabila nilai produksi tepung dan gula dimasukkan dalam perhitungan produksi roti / kue, maka akan terjadi perhitungan dua kali.
o   Penentuan harga barang yang berlaku, karena tidak semua tempat menggunakan harga yang sama, bergantung pada lokasi, musim, harga dollar, dan lain sebagainya.
o   Investasi bruto dan investasi neto, dimana terdapat perbedaan akibat depresiasi, terutama untuk menghitung investasi yang dilakukan oleh negara.
o   Informasi kenaikan harga barang membutuhkan informasi indeks harga. Penentuan indeks harga itu sendiri memiliki beberapa masalah, seperti penentuan barang yang akan digunakan dalam perhitungan.
3.1  Perhitungan Pendapatan Nasional
Tujuan dan manfaat perhitungan pendapatan nasional.
1.    Tujuan mempelajari pendapatan nasional :
a.    Untuk mengetahui tingkat kemakmuran suatu negara.
b.    Untuk memperoleh taksiran yang akurat nilai barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat dalam satu tahun.
c.    Untuk membantu membuat rencana pelaksanaan program pembangunan yang berjangka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar