Cinta Menurut Agama Buddha
Nikaya
Pali juga memuat satu kata cinta yang berbeda dengan cinta yang telah
disebutkan di atas, cinta kasih yang dipancarkan secara universal (tak
terbatas) kepada semua makhluk dan cinta kasih yang tanpa pamrih, yaitu: Metta.
Metta
adalah bagian pertama dari empat kediaman luhur (Brahma Vihara) atau empat
keadaan yang tidak terbatas (Apamanna). Bagian lainnya, yaitu Karuna (kasih
sayang), Mudita (simpatik), dan Upekkha (keseimbangan batin).
Metta
adalah rasa persaudaraan, persahabatan, pengorbanan, yang mendorong kemauan
baik, memandang makhluk lain sama dengan dirinya sendiri. Metta juga suatu
keinginan untuk membahagiakan makhluk lain dan menyingkirkan kebencian (dosa)
serta keinginan jahat (byapada).
Metta
berbeda dengan piya, pema, rati, kama, tanha, ruci dan sneha yang hanya
menimbulkan nafsu dan kemelekatan. Pengembangan Metta dapat mengantarkan kita
pada pencapaian kedamaian Nibbana (Mettacetto vimutti), seperti yang dinyatakan
Sang Buddha dalam Dhammapada 368:
"Apabila seorang bhikkhu hidup dalam cinta kasih dan memiliki keyakinan terhadap Ajaran Sang Buddha, maka ia akan sampai pada Keadaan Damai (Nibbana), berhentinya hal-hal yang berkondisi (sankhara)"
http://abra139210.wordpress.com/2011/02/25/manusia-cinta-kasih/
http://www.2lisan.com/tulisan/cerpen/kasih-sepanjang-jalan/
http://www.2lisan.com/tulisan/cerpen/kasih-sepanjang-jalan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar